Notice: Undefined index: view in /home/k5709321/public_html/web/components/com_content/router.php on line 73 Komisi Anakhttp://www.gkipinangsia.org/web/index.php/pelayanan-komisi/komisi-anak/14-tuna-rungu2024-04-29T15:07:57+07:00GKI Pinangsiaadmin@gkipinangsia.orgJoomla! - Open Source Content ManagementMenjadi Tuna Rungu2015-04-28T10:58:12+07:002015-04-28T10:58:12+07:00http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/features1/kesaksian-01Super Useradmin@gkipinangsia.org<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="785" height="307" /></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya seorang wanita Tuna Rungu, usia 35 th, anak ke 2 dari lima bersaudara. Memiliki seorang suami yang juga sama seperti dirinya, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yaitu Tuna Rungu. Dalam keluarga saya , semua dulunya beragama Buddha, namun, sekarang sdh beragama Kristen. Kakak pertama </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya lah yang menjadi Kristen terlebih dahulu. Pada waktu saya lahir, sebenarnya lahir secara normal, tdk ada mengalami gangguan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pendengaran. Sampai akhirnya di usia 4 tahun, barulah saya mendapatkan masalah dengan pendengarannya, karena terlalu banyak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mendapatkan suntikan, karena tubuh saya suka panas saat masih kecil. Menurut keterangan mama Saya, saya mengalami masalah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dengan pedengarannya karena dokter terlalu banyak memberikan suntikan. Meskipun Saya mengalami musibah kehilangan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pendegarannya, namun saya tidak merasa marah terhadap dokter tersebut. Namun, Saya sempat marah, marah terhadap Tuhan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">karena musibah ini. Kehilangan kemampuan untuk mendengar membuat Saya susah untuk melakukan banyak hal. Saya merasa </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">begitu sulit hidupnya dengan kondisi fisiknya setelah saya tidak dapat mendengar. Saya mempertanyakan mengapa Tuhan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">membuat semua ini terjadi, mengapa saya harus menjadi kehilangan pendengaran. Saya bersekolah, sejak TK sampai SMA, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Masalah sepertinya tidak pernah berhenti dalam kehidupan Saya, karena setelah mama tahu bahwa Saya tidak bisa mendengar </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bukannya mama mengasihi saya, justru sebaliknya, mama jadi tidak suka dengan Saya. Mama malah menjauhi Saya karena saya</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">adalah seorang tuna rungu. Sejak saya tidak bisa mendengar, mama jadi suka menjauhi Saya. Berbeda dengan mama, papaku </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">justru sayang terhadap Saya, karena tahu anaknya itu memiliki kelemahan fisik karena Tuna Rungu. Pada mulanya Saya tetap </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sayang mamanya, walaupun mama tidak menyukai Saya, namun bagi Saya tetap sayang sama mamaku. Namun, setelah dewasa </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya mulai tidak bisa menerima sikap dan perlakuan mamaku, karena mamanya suka marahmarah dan berbicara kasar kepada Saya. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tetapi Saya cukup terhibur dengan sikap saudara-saudaranya yang sayang kepada aku, karena mereka bisa menerima keadaan Saya.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Menjadi seorang Tuna Rungu bukanlah sebuah kehidupan yang menyenangkan, tetapi kehidupan yang sangat sulit, bukanlah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kehidupan yang saya inginkan. Dalam perjalanan hidupnya, masalah dalam hidupnya bukan saja karena adanya penolakan dari mama, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tetapi juga dalam kehidupan masa depan. sangat sulit untuk meniti masa depan, apalagi mengembangkan karir yang baik. Setelah lulus </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sekolah, saya sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Dengan kondisi fisiknya yang punya kekurangan ini, tidak ada yang mau menerima </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">s</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">aya untuk bekerja. Banyak yang menolak saya, karena alasan Tuna Rungu. Dalam situasi yang seperti itu, saya mencoba peruntungan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">hidupnya dengan mencoba kursus salon kecantikan bersama dengan temannya yang bernama Henni. Namun, nasib berkata lain. Karena </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya tidak memiliki bakat menjadi peñata rambut, saya memilih keluar dari kursus salon kecantikan tersebut. Setelah keluar, Saya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">akhirnya memilih kerja dengan membantu mama menjaga toko pakaian, di daerah mangga dua. Saya membantu mama sampai hari ini, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">berarti sudah sekitar 15 tahun lamanya membantu mamanya menjaga toko pakaian.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Awal mula saya dan seluruh keluarga bisa mengenal Tuhan Yesus adalah karena ada sebuah ajakan dari saudara pihak mamaku, yang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mengajak papa dan mama Saya ke gereja. Gereja itu adalah gereja, di daerah Pluit. Saya terus lanjut untuk ke gereja, sedangkan papa </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dan mama tidak mau lagi ke gereja. Saya mau menjadi Kristen, sedangkan papa dan mama tidak mau. Pada mulanya ada kesulitan juga </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bagi Saya untuk mengerti apa itu keKristenan, sampai akhirnya Tuhan beri pengertian melalui saudara Saya yang suka memberikan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">penjelasan tentang keKristenan, dan juga melalui pembacaan Alkitab. Papa dan mama akhirnya menjadi Kristen, setelah mereka </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mendengar kotbah. Setelah itu Saya sekarang beribadah di persekutuan Tuna Rungu, . Saya pertama kali ke Komisi Tuna Rungu diajak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">oleh teman saya yang bernama Henni yang pernah satu kursus salon kecantikan. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya pernah berdoa kepada Tuhan untuk meminta mujizat kesembuhan bagi pendengaran saya, karena saya sangat ingin bisa kembali </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">normal dalam menjalani kehidupannya. Mama juga sangat ingin Saya sembuh dan bisa mendengar kembali. Mama sering bawa Saya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">ke setiap KKR kesembuhan, namun Tuhan tampaknya punya rencana lain dalam kehidupannya. Saya sampai hari ini tidak pernah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sembuh dalam pendengarannya. Awalnya Saya kecewa dengan Tuhan melihat kenyataan dia tidak sembuh juga setelah mengikuti KKR </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kesembuhan tersebut. Kenyataan pahit tidak membuat Saya terus menyalahkan Tuhan, saya tetap mau ke gereja, dan melayani Tuhan. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Setelah Saya mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu, GKI Pinangsia, Saya mulai rajin melayani dalam komisi Tuna Rungu.dan pada saat </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">itulah saya dibuat mengerti kasih Tuhan kepada saya, oleh karena persekutuan itulah yang membuat saya bertumbuh Sampai hari ini </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya tetap setia datang beribadah dan melayani di Komisi Tuna Rungu bersama suami tercinta, Saya yang juga Tuna Rungu.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Perjumpaan dengan suami tercinta, H**** *** sebenarnya sejak kami masih samasama di SMP (SLB). Setelah kenal cukup lama, maka </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">di SMA kami menjalin asmara. Perjalanan asmara kami berdua berlanjut sampai kepada pernikahan, dan kami berdua saat ini merupakan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pasangan suami istri yang setia melayani Tuhan di Komisi Tuna Rungu. Komunitas Tuna Rungu inilah yang membuat Saya dan suami, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sesama penyandang disabilitas dalam pendengaran merasa memiliki komunitas. Di komunitas ini kami bisa saling belajar satu dengan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yang lainnya, dan merasa bahwa kami tidak sendirian. Dan kami bisa mengembangkan talentatalenta yang ada. Saya dan suami bisa</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">berbagian dalam melayani Tuhan, tidak kalah dengan yang normal. Saya merasa senang, karena di Komisi Tuna Rungu memiliki Vocal </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Group, dan tari yang bagi mereka tidak kalah dengan teman-teman normal. Jadi sekali lagi Saya bersyukur bahwa Tuhan memperlihatkan kepada kami bahwa Tuhan itu sungguh Allah yang hidup, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yang sanggup menerima dan mengasihi mereka secara luar biasa. Saya dan suami tidak lagi merasa malu dan sedih sekalipun kami adalah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">seorang Tuna Rungu.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a></p><p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="785" height="307" /></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya seorang wanita Tuna Rungu, usia 35 th, anak ke 2 dari lima bersaudara. Memiliki seorang suami yang juga sama seperti dirinya, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yaitu Tuna Rungu. Dalam keluarga saya , semua dulunya beragama Buddha, namun, sekarang sdh beragama Kristen. Kakak pertama </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya lah yang menjadi Kristen terlebih dahulu. Pada waktu saya lahir, sebenarnya lahir secara normal, tdk ada mengalami gangguan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pendengaran. Sampai akhirnya di usia 4 tahun, barulah saya mendapatkan masalah dengan pendengarannya, karena terlalu banyak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mendapatkan suntikan, karena tubuh saya suka panas saat masih kecil. Menurut keterangan mama Saya, saya mengalami masalah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dengan pedengarannya karena dokter terlalu banyak memberikan suntikan. Meskipun Saya mengalami musibah kehilangan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pendegarannya, namun saya tidak merasa marah terhadap dokter tersebut. Namun, Saya sempat marah, marah terhadap Tuhan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">karena musibah ini. Kehilangan kemampuan untuk mendengar membuat Saya susah untuk melakukan banyak hal. Saya merasa </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">begitu sulit hidupnya dengan kondisi fisiknya setelah saya tidak dapat mendengar. Saya mempertanyakan mengapa Tuhan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">membuat semua ini terjadi, mengapa saya harus menjadi kehilangan pendengaran. Saya bersekolah, sejak TK sampai SMA, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Masalah sepertinya tidak pernah berhenti dalam kehidupan Saya, karena setelah mama tahu bahwa Saya tidak bisa mendengar </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bukannya mama mengasihi saya, justru sebaliknya, mama jadi tidak suka dengan Saya. Mama malah menjauhi Saya karena saya</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">adalah seorang tuna rungu. Sejak saya tidak bisa mendengar, mama jadi suka menjauhi Saya. Berbeda dengan mama, papaku </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">justru sayang terhadap Saya, karena tahu anaknya itu memiliki kelemahan fisik karena Tuna Rungu. Pada mulanya Saya tetap </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sayang mamanya, walaupun mama tidak menyukai Saya, namun bagi Saya tetap sayang sama mamaku. Namun, setelah dewasa </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya mulai tidak bisa menerima sikap dan perlakuan mamaku, karena mamanya suka marahmarah dan berbicara kasar kepada Saya. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tetapi Saya cukup terhibur dengan sikap saudara-saudaranya yang sayang kepada aku, karena mereka bisa menerima keadaan Saya.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Menjadi seorang Tuna Rungu bukanlah sebuah kehidupan yang menyenangkan, tetapi kehidupan yang sangat sulit, bukanlah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kehidupan yang saya inginkan. Dalam perjalanan hidupnya, masalah dalam hidupnya bukan saja karena adanya penolakan dari mama, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tetapi juga dalam kehidupan masa depan. sangat sulit untuk meniti masa depan, apalagi mengembangkan karir yang baik. Setelah lulus </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sekolah, saya sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Dengan kondisi fisiknya yang punya kekurangan ini, tidak ada yang mau menerima </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">s</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">aya untuk bekerja. Banyak yang menolak saya, karena alasan Tuna Rungu. Dalam situasi yang seperti itu, saya mencoba peruntungan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">hidupnya dengan mencoba kursus salon kecantikan bersama dengan temannya yang bernama Henni. Namun, nasib berkata lain. Karena </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya tidak memiliki bakat menjadi peñata rambut, saya memilih keluar dari kursus salon kecantikan tersebut. Setelah keluar, Saya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">akhirnya memilih kerja dengan membantu mama menjaga toko pakaian, di daerah mangga dua. Saya membantu mama sampai hari ini, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">berarti sudah sekitar 15 tahun lamanya membantu mamanya menjaga toko pakaian.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Awal mula saya dan seluruh keluarga bisa mengenal Tuhan Yesus adalah karena ada sebuah ajakan dari saudara pihak mamaku, yang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mengajak papa dan mama Saya ke gereja. Gereja itu adalah gereja, di daerah Pluit. Saya terus lanjut untuk ke gereja, sedangkan papa </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dan mama tidak mau lagi ke gereja. Saya mau menjadi Kristen, sedangkan papa dan mama tidak mau. Pada mulanya ada kesulitan juga </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bagi Saya untuk mengerti apa itu keKristenan, sampai akhirnya Tuhan beri pengertian melalui saudara Saya yang suka memberikan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">penjelasan tentang keKristenan, dan juga melalui pembacaan Alkitab. Papa dan mama akhirnya menjadi Kristen, setelah mereka </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mendengar kotbah. Setelah itu Saya sekarang beribadah di persekutuan Tuna Rungu, . Saya pertama kali ke Komisi Tuna Rungu diajak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">oleh teman saya yang bernama Henni yang pernah satu kursus salon kecantikan. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya pernah berdoa kepada Tuhan untuk meminta mujizat kesembuhan bagi pendengaran saya, karena saya sangat ingin bisa kembali </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">normal dalam menjalani kehidupannya. Mama juga sangat ingin Saya sembuh dan bisa mendengar kembali. Mama sering bawa Saya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">ke setiap KKR kesembuhan, namun Tuhan tampaknya punya rencana lain dalam kehidupannya. Saya sampai hari ini tidak pernah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sembuh dalam pendengarannya. Awalnya Saya kecewa dengan Tuhan melihat kenyataan dia tidak sembuh juga setelah mengikuti KKR </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kesembuhan tersebut. Kenyataan pahit tidak membuat Saya terus menyalahkan Tuhan, saya tetap mau ke gereja, dan melayani Tuhan. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Setelah Saya mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu, GKI Pinangsia, Saya mulai rajin melayani dalam komisi Tuna Rungu.dan pada saat </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">itulah saya dibuat mengerti kasih Tuhan kepada saya, oleh karena persekutuan itulah yang membuat saya bertumbuh Sampai hari ini </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya tetap setia datang beribadah dan melayani di Komisi Tuna Rungu bersama suami tercinta, Saya yang juga Tuna Rungu.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Perjumpaan dengan suami tercinta, H**** *** sebenarnya sejak kami masih samasama di SMP (SLB). Setelah kenal cukup lama, maka </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">di SMA kami menjalin asmara. Perjalanan asmara kami berdua berlanjut sampai kepada pernikahan, dan kami berdua saat ini merupakan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pasangan suami istri yang setia melayani Tuhan di Komisi Tuna Rungu. Komunitas Tuna Rungu inilah yang membuat Saya dan suami, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sesama penyandang disabilitas dalam pendengaran merasa memiliki komunitas. Di komunitas ini kami bisa saling belajar satu dengan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yang lainnya, dan merasa bahwa kami tidak sendirian. Dan kami bisa mengembangkan talentatalenta yang ada. Saya dan suami bisa</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">berbagian dalam melayani Tuhan, tidak kalah dengan yang normal. Saya merasa senang, karena di Komisi Tuna Rungu memiliki Vocal </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Group, dan tari yang bagi mereka tidak kalah dengan teman-teman normal. Jadi sekali lagi Saya bersyukur bahwa Tuhan memperlihatkan kepada kami bahwa Tuhan itu sungguh Allah yang hidup, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yang sanggup menerima dan mengasihi mereka secara luar biasa. Saya dan suami tidak lagi merasa malu dan sedih sekalipun kami adalah </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">seorang Tuna Rungu.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a></p>Masalah Emosional2015-04-28T10:58:12+07:002015-04-28T10:58:12+07:00http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/features1/kesaksian-2Super Useradmin@gkipinangsia.org<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="767" height="300" /></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya seorang Tuna Rungu yang lahir di daerah Pontianak. Suami dari H*******. Saya sekarang bekerja di sebuah perusahaan On </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Line Shop: alatalat fashion, Vitamin, kaca mata Import, tas, perlengkapan wedding. Saya memiliki kelemahan dalam pendengaran, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">atau menjadi seorang Tuna Rungu sejak aku lahir. Penyebab kerusakan pendengarannya karena pada saat Saya dikandung, mama </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">ada minum obat panas. Karena waktu hamil, mama Saya sakit panas sehingga mengharuskan mamaku harus minum obat panas. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tidak diketahui secara pasti apakah obat yang diberikan dosisnya terlalu tinggi, apakah ada alergi dengan obat tersebut, atau ada </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">penyebab lainnya yang mempengaruhi janin. Namun, pastinya keluarga Saya tidak memiliki riwayat keluarga yang Tuna Rungu. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">S</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">aya dibesarkan bersama dengan dua saudaranya, anak pertama laki-laki, Saya anak kedua, dan yang terakhir adiknya seorang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">wanita.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Keluarga Saya merupakan keluarga yang sudah Kristen. Sebenarnya Saya sudah menerima baptisan sejak masih bayi. Namun, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">meskipun keluarga sudah Kristen semua, tapi saya belum sungguh-sungguh mengenal Tuhan Yesus. Saya hanya ikut-ikut papa dan mama saja ke gereja, saat itu gereja mereka di gereja di Jakarta. Saya bertumbuh menjadi anak yang nakal, karena</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;"> karena saya merasa kecewa akan hidup saya ini, saya marah, frustasi semua kekecewan menumpuk di hati saya dan saya belum </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sunguhsungguh menerima Yesus Kristus. Mama Saya pernah marah besar karena kenakalanku. Kenakalan anak muda saat itu, yaitu</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">suka pulang malam, merokok, main billiard, dan suka melawan orang tua. Saya melawan orang tua karena merasa diperlakukan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">seperti anak kecil, semua diberikan aturan, tidak bisa bebas. Pernah suatu kali Saya minta dibelikan kendaraan roda dua, tapi orang</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tuaku melarang, karena khawatir kalaukalau Saya kecelakaan, karena Saya tidak bisa mendengar, terlalu beresiko. Tapi dimata </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya itu bukti bahwa orang tua tidak mempercayai aku. Saya katakan bahwa mereka harus mempercayaiku. Tetapi berjalannya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">waktu, akhirnya orang tua mulai memberikan kepercayaan, mereka memberikan Saya kendaraan untuk dibawa sendiri. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Kesulitan untuk bisa dipercaya bukan hanya dalam hal mengendarai kendaraan, tetapi juga ketika Saya berniat untuk melanjutkan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sekolah ke perguruan tinggi. Orang tua mengatakan bahwa seorang Tuna rungu akan mengalami kesulitan untuk bisa belajar dan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mengikuti kelas selama kuliah, artinya, ada ketidakpercayaan akan kemampuanku karena kondisi fisikku ini . Namun, saya tidak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kehilangan semangat untuk terus memberikan kepercayaan kepada orang tuanya bahwa saya sanggup untuk mengikuti perkuliahan. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya mengajak temanku, yang juga Tuna Rungu untuk bisa meyakinkan orang tuanya. Teman Saya ini juga seorang Tuna rungu yang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sudah kuliah, dan sudah bekerja. Akhirnya, orang tua Saya dapat diyakinkan. Saya akhirnya mengambil kuliah Design Grafis, selama </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">I </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tahun (D1) di salah satu kampus di jakarta, dan Saya berhasil membuktikan bahwa saya bisa !!, dan saya lulus. Itu sangat membuat </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">orang tua Saya bahagia, karena Saya bisa membuktikan bahwa sekalipun Tuna Rungu, tetapi aku bisa menyelesaikan kuliahku sampai </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tuntas. Setelah melihat bahwa Saya bisa menyelesaikan studi D1 maka orang tua Saya menawarkan Saya untuk mau ambil studi lebih lanjut ke D3 atau S1 sekalian. Tapi Saya menolak, karena biaya cukup besar, dan Saya tidak ingin menambah kesulitan orang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tuaku </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Sebelum Saya bekerja di tempat yang sekarang, Saya bekerja sebagai karyawan penjualan kaset lagu-lagu selama 7 bulan, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">namun akhirnya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">berhenti karena tidak sanggup, terlalu berat pekerjaannya karena harus angkatangkat barang berat. Setelah berhenti </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">selama beberapa bulan, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya masuk kuliah selama 1 tahun. Setelah lulus kuliah saya cari pekerjaan dan saya mendapatkan pekerjaan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">di P. Jayakarta, dan bekerja di </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">perusahaan ini selama 7 bulan. Setelah 7 bulan bekerja di perusahaan tersebut, Saya pindah kerja ke </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Sunter. Kerja di sunter selama 6 tahun </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">l</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">ebih walah sering terjadi konflik di perusahan ini oleh karena salah satu penyelia saya menolak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bekerja sama dengan saya dengan alasan krn </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya seorang tuna runggu saya tetep bertahan sampai 6 thn lalu Saya memutuskan untuk </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mencari peruntungan lain dengan keluar dari </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">perusahaan tersebut, dan masuk ke perusahaan yang sekarang ini Saya bekerja. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Pada mulanya Saya hanya sebagai design grafis dan fotografer </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">untuk produkproduk perusahaan tersebut selama 8 bulan, sampai </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">akhirnya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">diangkat menjadi supervisor. Tidak mudah awalnya menerima </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kenyataan hidup, bekerja dengan pekerjaan yang susah. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Namun Saya selalu berdoa, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dan meminta dukungan doa syafaat dari temanteman di </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Komisi Tuna Rungu, dan Tuhan memberikan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">jawaban yang indah pada waktunya. Saya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sekarang bekerja sebagai Supervisor. Semua terjadi seperti </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">suatu anugerah yang Tuhan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sedikan baginya. Karena suatu ketika pimpinan perusahaan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">meminta Saya untuk menggantikan salah seorang </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">supervisor yang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mengundurkan diri untuk menempati posisi yang ditinggalkan. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Dalam kehidupan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya,ia juga pernah marah kepada Tuhan dan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tidak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bisa menerima kenyataan bahwa saya seorang tuna rungu. Namun, sekarang aku sudah bisa </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">menerima keadaan hidupku sebagai </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tuna Rungu. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Pertumbuhan kerohaniannya banyak terbantu karena komunitas Tuna Rungu di Komisi Tuna Rungu GKI Pinangsia. Banyak hal yang baik </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yang saya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dapatkan karena mendengar firman Tuhan dalam kotbah di Komisi Tuna Rungu. Saya pertama ke Komisi Tuna Rungu ini </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">karena diajak oleh istrinya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya. Di komunitas Tuna Rungu GKI Pinangsia inilah kami bisa bersamasama bertumbuh dalam pengenalan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">akan Tuhan Yesus. Sampai saat ini masih </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">setia bersama berbagian dalam melayani Tuhan Yesus. Di komisi Tuna Rungu inilah Saya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tahu apa itu melayani Tuhan Yesus. Bagi kami berdua, yang </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">utama adalah mengenal Tuhan Yesus dan setia melayani Dia. Saya melayani </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sebagai operator LCD, Istri ikut dalam Vocal Group, sebagai pemimpin </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pujian. Saya merasakan bahwa komunitas Komisi Tuna Rungu ini </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sangat bermanfaat dalam membantu aku mengenal Tuhan Yesus, dan bertumbuh </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dalam iman. Pengenalan yang semakin bertumbuh </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">membuat Saya menjadi pribadi yang diubahkan. Saya dan Istri saat ini belum dikaruniai anak, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">namun aku akan selalu berdoa kepada </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tuhan Yesus, sampai waktunya Dia akan berikan. <a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/features1/kesaksian-04"><strong>(Kesaksian Lain)</strong></a></span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a></p><p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="767" height="300" /></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya seorang Tuna Rungu yang lahir di daerah Pontianak. Suami dari H*******. Saya sekarang bekerja di sebuah perusahaan On </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Line Shop: alatalat fashion, Vitamin, kaca mata Import, tas, perlengkapan wedding. Saya memiliki kelemahan dalam pendengaran, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">atau menjadi seorang Tuna Rungu sejak aku lahir. Penyebab kerusakan pendengarannya karena pada saat Saya dikandung, mama </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">ada minum obat panas. Karena waktu hamil, mama Saya sakit panas sehingga mengharuskan mamaku harus minum obat panas. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tidak diketahui secara pasti apakah obat yang diberikan dosisnya terlalu tinggi, apakah ada alergi dengan obat tersebut, atau ada </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">penyebab lainnya yang mempengaruhi janin. Namun, pastinya keluarga Saya tidak memiliki riwayat keluarga yang Tuna Rungu. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">S</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">aya dibesarkan bersama dengan dua saudaranya, anak pertama laki-laki, Saya anak kedua, dan yang terakhir adiknya seorang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">wanita.</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Keluarga Saya merupakan keluarga yang sudah Kristen. Sebenarnya Saya sudah menerima baptisan sejak masih bayi. Namun, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">meskipun keluarga sudah Kristen semua, tapi saya belum sungguh-sungguh mengenal Tuhan Yesus. Saya hanya ikut-ikut papa dan mama saja ke gereja, saat itu gereja mereka di gereja di Jakarta. Saya bertumbuh menjadi anak yang nakal, karena</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;"> karena saya merasa kecewa akan hidup saya ini, saya marah, frustasi semua kekecewan menumpuk di hati saya dan saya belum </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sunguhsungguh menerima Yesus Kristus. Mama Saya pernah marah besar karena kenakalanku. Kenakalan anak muda saat itu, yaitu</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">suka pulang malam, merokok, main billiard, dan suka melawan orang tua. Saya melawan orang tua karena merasa diperlakukan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">seperti anak kecil, semua diberikan aturan, tidak bisa bebas. Pernah suatu kali Saya minta dibelikan kendaraan roda dua, tapi orang</span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tuaku melarang, karena khawatir kalaukalau Saya kecelakaan, karena Saya tidak bisa mendengar, terlalu beresiko. Tapi dimata </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya itu bukti bahwa orang tua tidak mempercayai aku. Saya katakan bahwa mereka harus mempercayaiku. Tetapi berjalannya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">waktu, akhirnya orang tua mulai memberikan kepercayaan, mereka memberikan Saya kendaraan untuk dibawa sendiri. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Kesulitan untuk bisa dipercaya bukan hanya dalam hal mengendarai kendaraan, tetapi juga ketika Saya berniat untuk melanjutkan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sekolah ke perguruan tinggi. Orang tua mengatakan bahwa seorang Tuna rungu akan mengalami kesulitan untuk bisa belajar dan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mengikuti kelas selama kuliah, artinya, ada ketidakpercayaan akan kemampuanku karena kondisi fisikku ini . Namun, saya tidak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kehilangan semangat untuk terus memberikan kepercayaan kepada orang tuanya bahwa saya sanggup untuk mengikuti perkuliahan. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya mengajak temanku, yang juga Tuna Rungu untuk bisa meyakinkan orang tuanya. Teman Saya ini juga seorang Tuna rungu yang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sudah kuliah, dan sudah bekerja. Akhirnya, orang tua Saya dapat diyakinkan. Saya akhirnya mengambil kuliah Design Grafis, selama </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">I </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tahun (D1) di salah satu kampus di jakarta, dan Saya berhasil membuktikan bahwa saya bisa !!, dan saya lulus. Itu sangat membuat </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">orang tua Saya bahagia, karena Saya bisa membuktikan bahwa sekalipun Tuna Rungu, tetapi aku bisa menyelesaikan kuliahku sampai </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tuntas. Setelah melihat bahwa Saya bisa menyelesaikan studi D1 maka orang tua Saya menawarkan Saya untuk mau ambil studi lebih lanjut ke D3 atau S1 sekalian. Tapi Saya menolak, karena biaya cukup besar, dan Saya tidak ingin menambah kesulitan orang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tuaku </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Sebelum Saya bekerja di tempat yang sekarang, Saya bekerja sebagai karyawan penjualan kaset lagu-lagu selama 7 bulan, </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">namun akhirnya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">berhenti karena tidak sanggup, terlalu berat pekerjaannya karena harus angkatangkat barang berat. Setelah berhenti </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">selama beberapa bulan, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya masuk kuliah selama 1 tahun. Setelah lulus kuliah saya cari pekerjaan dan saya mendapatkan pekerjaan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">di P. Jayakarta, dan bekerja di </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">perusahaan ini selama 7 bulan. Setelah 7 bulan bekerja di perusahaan tersebut, Saya pindah kerja ke </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Sunter. Kerja di sunter selama 6 tahun </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">l</span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">ebih walah sering terjadi konflik di perusahan ini oleh karena salah satu penyelia saya menolak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bekerja sama dengan saya dengan alasan krn </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya seorang tuna runggu saya tetep bertahan sampai 6 thn lalu Saya memutuskan untuk </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mencari peruntungan lain dengan keluar dari </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">perusahaan tersebut, dan masuk ke perusahaan yang sekarang ini Saya bekerja. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Pada mulanya Saya hanya sebagai design grafis dan fotografer </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">untuk produkproduk perusahaan tersebut selama 8 bulan, sampai </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">akhirnya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">saya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">diangkat menjadi supervisor. Tidak mudah awalnya menerima </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">kenyataan hidup, bekerja dengan pekerjaan yang susah. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Namun Saya selalu berdoa, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dan meminta dukungan doa syafaat dari temanteman di </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Komisi Tuna Rungu, dan Tuhan memberikan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">jawaban yang indah pada waktunya. Saya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sekarang bekerja sebagai Supervisor. Semua terjadi seperti </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">suatu anugerah yang Tuhan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sedikan baginya. Karena suatu ketika pimpinan perusahaan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">meminta Saya untuk menggantikan salah seorang </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">supervisor yang </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">mengundurkan diri untuk menempati posisi yang ditinggalkan. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Dalam kehidupan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya,ia juga pernah marah kepada Tuhan dan </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tidak </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">bisa menerima kenyataan bahwa saya seorang tuna rungu. Namun, sekarang aku sudah bisa </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">menerima keadaan hidupku sebagai </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tuna Rungu. </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Pertumbuhan kerohaniannya banyak terbantu karena komunitas Tuna Rungu di Komisi Tuna Rungu GKI Pinangsia. Banyak hal yang baik </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">yang saya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dapatkan karena mendengar firman Tuhan dalam kotbah di Komisi Tuna Rungu. Saya pertama ke Komisi Tuna Rungu ini </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">karena diajak oleh istrinya </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Saya. Di komunitas Tuna Rungu GKI Pinangsia inilah kami bisa bersamasama bertumbuh dalam pengenalan </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">akan Tuhan Yesus. Sampai saat ini masih </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">setia bersama berbagian dalam melayani Tuhan Yesus. Di komisi Tuna Rungu inilah Saya </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">tahu apa itu melayani Tuhan Yesus. Bagi kami berdua, yang </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">utama adalah mengenal Tuhan Yesus dan setia melayani Dia. Saya melayani </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sebagai operator LCD, Istri ikut dalam Vocal Group, sebagai pemimpin </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">pujian. Saya merasakan bahwa komunitas Komisi Tuna Rungu ini </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">sangat bermanfaat dalam membantu aku mengenal Tuhan Yesus, dan bertumbuh </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">dalam iman. Pengenalan yang semakin bertumbuh </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">membuat Saya menjadi pribadi yang diubahkan. Saya dan Istri saat ini belum dikaruniai anak, </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">namun aku akan selalu berdoa kepada </span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Calibri;">Tuhan Yesus, sampai waktunya Dia akan berikan. <a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/features1/kesaksian-04"><strong>(Kesaksian Lain)</strong></a></span></p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"> </p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a></p>Masalah Emosional 022015-04-28T10:58:12+07:002015-04-28T10:58:12+07:00http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/features1/kesaksian-04Super Useradmin@gkipinangsia.org<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="785" height="307" /></p>
<p>Saya merupakan seorang pemudi yang menjadi tuna rungu bukan karena bawaan lahir, tetapi karena sakit. Peristiwa tragis itu terjadi saat Saya kelas 1 SD, di usaku 6 tahun aku diserang sakit panas, sehingga dari situlah aku jadi tidak bisa mendengar. Sempat menjadi kecewa dan marah. Tapi tidak tahu hrs marah kepada siapa. Intinya aku kecewa karena harus menerima kenyataan pahit aku tidak bisa mendengar. Kesusahan hatiku juga bertambah, karena aku merasa jadi anak yang menyusahkan orang tua karena suka sakit2xan. Apalagi setelah mengetahui tidak bisa mendengar, semakin merasakan bahwa dirinya hanya akan menyusahkan dan membuat malu orang tua. Saat kekecewaan itu datang, sempat terlintas dalam benak Saya untuk mengakhiri hidupku dengan meminum cairan racun serangga . Tetapi pada saat itu juga ada suatu perasaan takut, nanti kalau aku mati mau kemana?<br /> Keluarga Saya sebelumnya belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Papa dan mama dulu beragama Buddha. Mereka suka membawa Saya ke orang pintar. Saya sering dikasih air minum yang sudah disembahyangi dan dilaruti kertas jimat yang dibakar untuk diminum. Karena saat itu Saya katanya suka kesambet (diganggu roh jahat). Saya dulu banyak diajak teman ke gereja, dan berpindah-pindah gereja. Tapi setiap kali ke gereja dan pulang ke rumah hati tetap rasa kosong. Suatu kali kakakku ajak aku ke gereja a****. Dan di sana baru mulai melayani Tuna Rungu. Di Gereja A****** juga ada ibadah untuk Tuna Rungu, dan juga ada penerjemahnya. Sejak saat itu Saya mulai ada kerinduan untuk ajak mama juga ke gereja, tapi mama menolak. Mama katanya mau ke gereja kalau Saya bisa sembuh, telinganya bisa mendengar dan akan masuk Kristen. <br /> Saya pernah meminta mujizat untuk sembuh, sampai lelah rasanya minta kesembuhan. Tapi Tuhan tidak juga memberikan kesembuhan. Saya pernah datang ke KKR kesembuhan, tapi ngak tidak sembu-sembuh juga. Sampai akhirnya Saya melihat kebenaran mujizat Tuhan, yaitu bukan masalah kesembuhan fisik, tapi kesembuhan jiwanya itulah mujizat yang paling besar dalam hidup Saya . Cara Tuhan sungguh di luar akal manusia, Tuhan memakai cara berbeda untuk membawa mama datang kepada-Nya. Tidak dengan cara perbuatan spektakuler kesembuhan dirinya, namun, mama akhirnya mau ke gereja karena melihat sebuah perubahan dalam diri Saya . Dan itu yang membuat mama tertarik untuk mau tahu apa yang bisa membuat Saya bisa menjadi pribadi yang bersukacita. Karena dulu sebelum Saya kenal Tuhan Yesus, Saya seperti orang Stress yang sukanya bengong. Akhirnya, perubahan dalam diri Saya itulah yang membuat mama mau jadi Kristen. <br /> Tidak lama setelah mama bertobat, papa juga bertobat. Mulanya Papa pertama ke gereja secara tidak sengaja, karena diajak oleh temannya. Temannya saat itu mengundang papa ke acara ulang tahun, tidak tahunya papa di ajak ke gereja . Dan akhirnya papa ketemu kakak, mama dan Saya disana . Akhirnya melalui peristiwa itu, Tuhan terus proses papa, sehingga papa akhirnya bisa terima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Bagi Saya , saat aku telah mengenal Tuhan Yesus, aku melihat bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya, Tuhan tidak pernah salah dan berlaku kejam. Justru aku melihat bahwa dari semua masalah yang kelihatannya sangat menyakitkan, aku bisa melihat bahwa Allah memakai semuanya itu untuk suatu kehidupan yang begitu baik dalam keluarga mereka. Sekarang Saya senang bahwa kondisi fisiknya ini, justru bisa Tuhan pakai untuk jadi berkat bagi temannya yang normal, untuk memberikan semangat dalam menghadapi kehidupan mereka. <br /> Pernah suatu kali Saya mengalami suatu masa sulit, gelisah, khawatir karena toko papa akan digusur. Padahal papa baru saja dibaptis. Sempat kepikiran papa akan mundur imannya karena pencobaan ini pada saat papa baru menerima Tuhan Yesus. Karena khawatir papa akan berfikir setelah terima Tuhan Yesus, masalah malah datang. Tapi Saya terus mendoakan permasalahan ini, sampai akhirnya Tuhan buka jalan dan sediakan yang terbaik. Melalui peristiwa itu, justru Saya melihat bahwa Tuhan membongkar siasat iblis yang selama ini memperalat papa untuk memakai jimat2x dari orang pintar. Karena tokonya dibongkar itulah akhirnya ketahuan papa ada simpan jimat, dan akhirnya jimat itu dibuang. Saya melihat sekali lagi bahwa peristiwa yang tidak menyenangkan sekalipun bisa dipakai Tuhan untuk membongkar segala sesuatu yang jahat. Dan Saya sekarang mau belajar melihat segala sesuatu melalui mata iman.<br /> Sementara ini Saya tidak bisa mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu lagi, karena harus temani suami, anak, dan papa mama ke gerejanya. Aku rindu untuk bisa kembali bersama-sama menikmati ibadah dalam komunitas Tuna Rungu di GKI Pinangsia. Namun karena kesulitan dalam hal kendaraan transportasi untuk mencapai jarak yang jauh, dari daerah rumahnya di daerah Ciputat, menuju GKI Pinangsia, di daerah Kota. Bagi Saya , komunitas Tuna Rungu ini merupakan sebuah wadah yang sangat baik yang Tuhan sediakan bagi anak-anak Tuna Rungu, untuk semakin mengenal dan bertumbuh di dalam Tuhan Yesus Kristus. Komunitas ini memang tidak sempurna, ada kelemahan-kelemahan yang juga harus diperbaiki dan ditingkatkan. Tetapi baginya, komunitas inilah yang telah membantu suamiku dan Saya bisa mengenal dan menerima Tuhan Yesus Kristus. Komunitas inilah yang turut membentuk suamiku untuk bisa menjadi seorang Kristen yang baik. Semoga ke depan, Komisi Tuna Rungu akan terus dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus, untuk kemuliaan-Nya. Untuk saat ini, Saya lebih sering menemani sang anak mengikuti kelas sekolah minggu, sampai anak ini bisa merasakan nyaman dan bisa untuk ditinggal sendiri. Maka saya mengajak rekan rekan tuna runggu yg belum memiliki komunitas, mari bergabung bersama kami</p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a></p><p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="785" height="307" /></p>
<p>Saya merupakan seorang pemudi yang menjadi tuna rungu bukan karena bawaan lahir, tetapi karena sakit. Peristiwa tragis itu terjadi saat Saya kelas 1 SD, di usaku 6 tahun aku diserang sakit panas, sehingga dari situlah aku jadi tidak bisa mendengar. Sempat menjadi kecewa dan marah. Tapi tidak tahu hrs marah kepada siapa. Intinya aku kecewa karena harus menerima kenyataan pahit aku tidak bisa mendengar. Kesusahan hatiku juga bertambah, karena aku merasa jadi anak yang menyusahkan orang tua karena suka sakit2xan. Apalagi setelah mengetahui tidak bisa mendengar, semakin merasakan bahwa dirinya hanya akan menyusahkan dan membuat malu orang tua. Saat kekecewaan itu datang, sempat terlintas dalam benak Saya untuk mengakhiri hidupku dengan meminum cairan racun serangga . Tetapi pada saat itu juga ada suatu perasaan takut, nanti kalau aku mati mau kemana?<br /> Keluarga Saya sebelumnya belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Papa dan mama dulu beragama Buddha. Mereka suka membawa Saya ke orang pintar. Saya sering dikasih air minum yang sudah disembahyangi dan dilaruti kertas jimat yang dibakar untuk diminum. Karena saat itu Saya katanya suka kesambet (diganggu roh jahat). Saya dulu banyak diajak teman ke gereja, dan berpindah-pindah gereja. Tapi setiap kali ke gereja dan pulang ke rumah hati tetap rasa kosong. Suatu kali kakakku ajak aku ke gereja a****. Dan di sana baru mulai melayani Tuna Rungu. Di Gereja A****** juga ada ibadah untuk Tuna Rungu, dan juga ada penerjemahnya. Sejak saat itu Saya mulai ada kerinduan untuk ajak mama juga ke gereja, tapi mama menolak. Mama katanya mau ke gereja kalau Saya bisa sembuh, telinganya bisa mendengar dan akan masuk Kristen. <br /> Saya pernah meminta mujizat untuk sembuh, sampai lelah rasanya minta kesembuhan. Tapi Tuhan tidak juga memberikan kesembuhan. Saya pernah datang ke KKR kesembuhan, tapi ngak tidak sembu-sembuh juga. Sampai akhirnya Saya melihat kebenaran mujizat Tuhan, yaitu bukan masalah kesembuhan fisik, tapi kesembuhan jiwanya itulah mujizat yang paling besar dalam hidup Saya . Cara Tuhan sungguh di luar akal manusia, Tuhan memakai cara berbeda untuk membawa mama datang kepada-Nya. Tidak dengan cara perbuatan spektakuler kesembuhan dirinya, namun, mama akhirnya mau ke gereja karena melihat sebuah perubahan dalam diri Saya . Dan itu yang membuat mama tertarik untuk mau tahu apa yang bisa membuat Saya bisa menjadi pribadi yang bersukacita. Karena dulu sebelum Saya kenal Tuhan Yesus, Saya seperti orang Stress yang sukanya bengong. Akhirnya, perubahan dalam diri Saya itulah yang membuat mama mau jadi Kristen. <br /> Tidak lama setelah mama bertobat, papa juga bertobat. Mulanya Papa pertama ke gereja secara tidak sengaja, karena diajak oleh temannya. Temannya saat itu mengundang papa ke acara ulang tahun, tidak tahunya papa di ajak ke gereja . Dan akhirnya papa ketemu kakak, mama dan Saya disana . Akhirnya melalui peristiwa itu, Tuhan terus proses papa, sehingga papa akhirnya bisa terima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Bagi Saya , saat aku telah mengenal Tuhan Yesus, aku melihat bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya, Tuhan tidak pernah salah dan berlaku kejam. Justru aku melihat bahwa dari semua masalah yang kelihatannya sangat menyakitkan, aku bisa melihat bahwa Allah memakai semuanya itu untuk suatu kehidupan yang begitu baik dalam keluarga mereka. Sekarang Saya senang bahwa kondisi fisiknya ini, justru bisa Tuhan pakai untuk jadi berkat bagi temannya yang normal, untuk memberikan semangat dalam menghadapi kehidupan mereka. <br /> Pernah suatu kali Saya mengalami suatu masa sulit, gelisah, khawatir karena toko papa akan digusur. Padahal papa baru saja dibaptis. Sempat kepikiran papa akan mundur imannya karena pencobaan ini pada saat papa baru menerima Tuhan Yesus. Karena khawatir papa akan berfikir setelah terima Tuhan Yesus, masalah malah datang. Tapi Saya terus mendoakan permasalahan ini, sampai akhirnya Tuhan buka jalan dan sediakan yang terbaik. Melalui peristiwa itu, justru Saya melihat bahwa Tuhan membongkar siasat iblis yang selama ini memperalat papa untuk memakai jimat2x dari orang pintar. Karena tokonya dibongkar itulah akhirnya ketahuan papa ada simpan jimat, dan akhirnya jimat itu dibuang. Saya melihat sekali lagi bahwa peristiwa yang tidak menyenangkan sekalipun bisa dipakai Tuhan untuk membongkar segala sesuatu yang jahat. Dan Saya sekarang mau belajar melihat segala sesuatu melalui mata iman.<br /> Sementara ini Saya tidak bisa mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu lagi, karena harus temani suami, anak, dan papa mama ke gerejanya. Aku rindu untuk bisa kembali bersama-sama menikmati ibadah dalam komunitas Tuna Rungu di GKI Pinangsia. Namun karena kesulitan dalam hal kendaraan transportasi untuk mencapai jarak yang jauh, dari daerah rumahnya di daerah Ciputat, menuju GKI Pinangsia, di daerah Kota. Bagi Saya , komunitas Tuna Rungu ini merupakan sebuah wadah yang sangat baik yang Tuhan sediakan bagi anak-anak Tuna Rungu, untuk semakin mengenal dan bertumbuh di dalam Tuhan Yesus Kristus. Komunitas ini memang tidak sempurna, ada kelemahan-kelemahan yang juga harus diperbaiki dan ditingkatkan. Tetapi baginya, komunitas inilah yang telah membantu suamiku dan Saya bisa mengenal dan menerima Tuhan Yesus Kristus. Komunitas inilah yang turut membentuk suamiku untuk bisa menjadi seorang Kristen yang baik. Semoga ke depan, Komisi Tuna Rungu akan terus dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus, untuk kemuliaan-Nya. Untuk saat ini, Saya lebih sering menemani sang anak mengikuti kelas sekolah minggu, sampai anak ini bisa merasakan nyaman dan bisa untuk ditinggal sendiri. Maka saya mengajak rekan rekan tuna runggu yg belum memiliki komunitas, mari bergabung bersama kami</p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a></p>Relasi2015-04-28T10:58:12+07:002015-04-28T10:58:12+07:00http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/features1/kesaksian-03Super Useradmin@gkipinangsia.org<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="785" height="307" />
</p>
<p>Saya adalah seorang pemuda yang menjadi tuna rungu bukan karena bawaan lahir, tapi karena sakit. Pernah kecewa waktu tahu aku tidak bisa mendengar, sampai marah kepada Tuhan. Saya merupakan anak paling kecil, Saya memiliki seorang kakak perempuan. Saya belajar bahasa tuna rungu secara otodidak, karena Saya bersekolah di sekolah P***L*** untuk orang normal. Saya bisa belajar bahasa isyarat Tuna Rungu, karena Saya ikut kebaktian di Komisi Tuna Rungu GKI Pinangsia. Karena Saya memperhatikan penterjemah, yang juga tuna rungu, menerjemahkan kotbah dari bahasa normal ke bahasa isyarat. Mulanya Saya sangat kesulitan waktu belajar bahasa tuna rungu, sampai strees!!. Namun, Saya tidak mudah putus asa, aku terus belajar.<br /> Saya memiliki latar belakang keluarga non Kristen, uniknya keluarga Saya memiliki keyakinan agama yang berbeda-beda. Ada yang muslim(kakak), Kristen (mama), Katolik (saya ), Buddha (Papa). Tetapi saat ini Saya sudah berpindah keyakinan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus, Saya sekarang telah menjadi Kristen. Awalnya Saya tidak mau ke gereja, mulanya Saya tidak percaya jika Yesus itu Tuhan. Saya sejak kecil sampai lulus sekolah selalu malas jika diajak ke gereja. Saya saat masih sekolah sempat marah sama Tuhan. Saya tidak bisa menerima keadaan diriku memiliki masalah dalam hal mendengar, aku bertanya mengapa Tuhan memberikan suatu kondisi yang sangat menyakitkan dalam diriku. Keluarga Saya cukup membantu memberikan penghiburan dalam kehidupan Yan, sekalipun Saya adalah anak yang memiliki kekurangan secara fisik, namun, orang tua Saya sangat membantu memberikan support dalam diriku. Orang tua Saya membantu memberikan semangat untuk Saya tidak menjadi kecewa. Orang tua Saya mengatakan bahwa Tuli tidak bisa menjadi penghalang bagi masa depan saya.<br /> Saya memiliki seorang istri yang bernama S******. istrikulah yang pertama kali memberikan Saya semangat untuk mau mengenal Tuhan Yesus. Saya mengenal istriku dari teman sekolah dahulu. Setelah kami berpacaran, istriku terus memberikan Saya dorongan untuk Saya mau ke gereja. sang istri sebenarnya berjemaat di gereja A*****, tetapi Saya diajak oleh beberapa teman sekolahnya dulu untuk mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu, GKI Pinangsasia<br /> Saya banyak belajar mengena siapakah Tuhan Yesus pada saat di mulai beribadah di Komisi Tuna Rungu, GKI Pinangsasia. Saya terus belajar firman Tuhan, sambil Saya juga mempersiapkan diri untuk pernikahan. Saya memutuskan atestasi ke gereja GKI Pinangsasia, dari Katolik untuk masuk menjadi Kristen. Selama beribadah di Komisi Tuna Rungu, Saya bisa bertemu dengan banyak teman sekolah lamanya, dan bisa tambah teman-teman tuna rungu yang baru. Selama beribadah di Komisi Tuna Rungu GKI Pinangsia, Saya merasa lebih bisa mengerti isi kotbah, dikarenakan ada yang menerjemahkan. Dengan demikian Saya sangat terbantu bisa memahami firman Tuhan cukup baik, dan itu membantu pertumbuhan iman Saya juga.<br /> Meskipun Komunitas Tuna Rungu sangat membantu Saya bisa semakin mengenal Tuhan Yesus, namun, bukan tiada kelemahan. Di tengah-tengah relasi diatara Saya dengan rekan-rekan di Komisi Tuna Rungu, ada juga masalah dalam komunikasi diantara mereka. Saya mengalami kendala juga untuk bisa mengerti komunikasi antara dirinya dengan teman2x KTR. Karena Saya sebenarnya selama sekolah, sudah dibiasakan berkomunikasi dengan orang normal, dengan cara tanpa memakai bahasa isyarat. Selama Saya beribadah di Komisi Tuna Rungu, Saya memiliki banyak kesempatan untuk bisa belajar bagaimana melayani Tuhan. Saya bisa terlibat dalam beberapa kegiatan pelayanan di Komisi Tuna Rungu, dan juga mengetahui program-progran kegiatan di Komisi Tuna Rungu. Setelah Saya menikah tantangan untuk bisa beribadah ke GKI Pinangsia mulai muncul, apalagi setelah Saya dan istri dikaruniai seorang anak Saya jadi jarang ke gereja GKI Pinangssia. Kesulitan Saya dikarenakan harus membantu istri mengurus anaknya.<br /> Kondisi sulitnya Saya bisa beribadah ke GKI Pinangsia juga ditambah karena jarak rumah Saya yang jauh dari gereja. Sebelum Saya memiliki anak, mereka biasa datang ke gereja naik motor, tetapi setelah memiliki anak, orang tua melarang kami naik motor dengan jarak yang jauh, karena demi keamanan. Awalnya setelah Saya memiliki anak, mertua antar Saya ke GKI Pinangsia naik mobil mereka. Namun, karena harus antar Saya ke GKI Pinangsia dahulu, mertua Saya justru jadi terlambat beribadah, apalagi mereka juga ada pelayanan di gereja mereka. Karena itu akhirnya mertua Saya memutuskan kami sekeluargga ikut mertua beribadah ke A**** . Saya sekarang sedang belajar SPK (Saya Pengikut Kristus), dan Pria Sejati. Nanti kalau sdh banyak yang dipahami, Saya akan coba bantu teman KTR juga belajar dua hal tersebut.<br /> Saya memiliki kerinduan setelah belajar SPK dan Praku Sejati, Saya mau membantu teman2x Komisi Tuna Rungu untuk belajar juga. Karena Saya sayang teman-temannya. Bagi Saya teman-teman di Komisi Tuna Rungu sudah seperti saudaranya, Saya merasa mereka senasib sepenanggungan, sama-sama Tuna Rungu.</p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a>
</p><p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><img src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/career-counselling.jpg" alt="career counselling" width="785" height="307" />
</p>
<p>Saya adalah seorang pemuda yang menjadi tuna rungu bukan karena bawaan lahir, tapi karena sakit. Pernah kecewa waktu tahu aku tidak bisa mendengar, sampai marah kepada Tuhan. Saya merupakan anak paling kecil, Saya memiliki seorang kakak perempuan. Saya belajar bahasa tuna rungu secara otodidak, karena Saya bersekolah di sekolah P***L*** untuk orang normal. Saya bisa belajar bahasa isyarat Tuna Rungu, karena Saya ikut kebaktian di Komisi Tuna Rungu GKI Pinangsia. Karena Saya memperhatikan penterjemah, yang juga tuna rungu, menerjemahkan kotbah dari bahasa normal ke bahasa isyarat. Mulanya Saya sangat kesulitan waktu belajar bahasa tuna rungu, sampai strees!!. Namun, Saya tidak mudah putus asa, aku terus belajar.<br /> Saya memiliki latar belakang keluarga non Kristen, uniknya keluarga Saya memiliki keyakinan agama yang berbeda-beda. Ada yang muslim(kakak), Kristen (mama), Katolik (saya ), Buddha (Papa). Tetapi saat ini Saya sudah berpindah keyakinan imannya kepada Tuhan Yesus Kristus, Saya sekarang telah menjadi Kristen. Awalnya Saya tidak mau ke gereja, mulanya Saya tidak percaya jika Yesus itu Tuhan. Saya sejak kecil sampai lulus sekolah selalu malas jika diajak ke gereja. Saya saat masih sekolah sempat marah sama Tuhan. Saya tidak bisa menerima keadaan diriku memiliki masalah dalam hal mendengar, aku bertanya mengapa Tuhan memberikan suatu kondisi yang sangat menyakitkan dalam diriku. Keluarga Saya cukup membantu memberikan penghiburan dalam kehidupan Yan, sekalipun Saya adalah anak yang memiliki kekurangan secara fisik, namun, orang tua Saya sangat membantu memberikan support dalam diriku. Orang tua Saya membantu memberikan semangat untuk Saya tidak menjadi kecewa. Orang tua Saya mengatakan bahwa Tuli tidak bisa menjadi penghalang bagi masa depan saya.<br /> Saya memiliki seorang istri yang bernama S******. istrikulah yang pertama kali memberikan Saya semangat untuk mau mengenal Tuhan Yesus. Saya mengenal istriku dari teman sekolah dahulu. Setelah kami berpacaran, istriku terus memberikan Saya dorongan untuk Saya mau ke gereja. sang istri sebenarnya berjemaat di gereja A*****, tetapi Saya diajak oleh beberapa teman sekolahnya dulu untuk mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu, GKI Pinangsasia<br /> Saya banyak belajar mengena siapakah Tuhan Yesus pada saat di mulai beribadah di Komisi Tuna Rungu, GKI Pinangsasia. Saya terus belajar firman Tuhan, sambil Saya juga mempersiapkan diri untuk pernikahan. Saya memutuskan atestasi ke gereja GKI Pinangsasia, dari Katolik untuk masuk menjadi Kristen. Selama beribadah di Komisi Tuna Rungu, Saya bisa bertemu dengan banyak teman sekolah lamanya, dan bisa tambah teman-teman tuna rungu yang baru. Selama beribadah di Komisi Tuna Rungu GKI Pinangsia, Saya merasa lebih bisa mengerti isi kotbah, dikarenakan ada yang menerjemahkan. Dengan demikian Saya sangat terbantu bisa memahami firman Tuhan cukup baik, dan itu membantu pertumbuhan iman Saya juga.<br /> Meskipun Komunitas Tuna Rungu sangat membantu Saya bisa semakin mengenal Tuhan Yesus, namun, bukan tiada kelemahan. Di tengah-tengah relasi diatara Saya dengan rekan-rekan di Komisi Tuna Rungu, ada juga masalah dalam komunikasi diantara mereka. Saya mengalami kendala juga untuk bisa mengerti komunikasi antara dirinya dengan teman2x KTR. Karena Saya sebenarnya selama sekolah, sudah dibiasakan berkomunikasi dengan orang normal, dengan cara tanpa memakai bahasa isyarat. Selama Saya beribadah di Komisi Tuna Rungu, Saya memiliki banyak kesempatan untuk bisa belajar bagaimana melayani Tuhan. Saya bisa terlibat dalam beberapa kegiatan pelayanan di Komisi Tuna Rungu, dan juga mengetahui program-progran kegiatan di Komisi Tuna Rungu. Setelah Saya menikah tantangan untuk bisa beribadah ke GKI Pinangsia mulai muncul, apalagi setelah Saya dan istri dikaruniai seorang anak Saya jadi jarang ke gereja GKI Pinangssia. Kesulitan Saya dikarenakan harus membantu istri mengurus anaknya.<br /> Kondisi sulitnya Saya bisa beribadah ke GKI Pinangsia juga ditambah karena jarak rumah Saya yang jauh dari gereja. Sebelum Saya memiliki anak, mereka biasa datang ke gereja naik motor, tetapi setelah memiliki anak, orang tua melarang kami naik motor dengan jarak yang jauh, karena demi keamanan. Awalnya setelah Saya memiliki anak, mertua antar Saya ke GKI Pinangsia naik mobil mereka. Namun, karena harus antar Saya ke GKI Pinangsia dahulu, mertua Saya justru jadi terlambat beribadah, apalagi mereka juga ada pelayanan di gereja mereka. Karena itu akhirnya mertua Saya memutuskan kami sekeluargga ikut mertua beribadah ke A**** . Saya sekarang sedang belajar SPK (Saya Pengikut Kristus), dan Pria Sejati. Nanti kalau sdh banyak yang dipahami, Saya akan coba bantu teman KTR juga belajar dua hal tersebut.<br /> Saya memiliki kerinduan setelah belajar SPK dan Praku Sejati, Saya mau membantu teman2x Komisi Tuna Rungu untuk belajar juga. Karena Saya sayang teman-temannya. Bagi Saya teman-teman di Komisi Tuna Rungu sudah seperti saudaranya, Saya merasa mereka senasib sepenanggungan, sama-sama Tuna Rungu.</p>
<p class="p0" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><a href="http://www.gkipinangsia.org/web/index.php/tentang-kami/hubungi"><img style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="http://www.gkipinangsia.org/web/images/tunarungu/free-counselling-session-w1.png" alt="free counselling session w1" width="300" height="113" /></a>
</p>