Masalah Emosional 02
Saya merupakan seorang pemudi yang menjadi tuna rungu bukan karena bawaan lahir, tetapi karena sakit. Peristiwa tragis itu terjadi saat Saya kelas 1 SD, di usaku 6 tahun aku diserang sakit panas, sehingga dari situlah aku jadi tidak bisa mendengar. Sempat menjadi kecewa dan marah. Tapi tidak tahu hrs marah kepada siapa. Intinya aku kecewa karena harus menerima kenyataan pahit aku tidak bisa mendengar. Kesusahan hatiku juga bertambah, karena aku merasa jadi anak yang menyusahkan orang tua karena suka sakit2xan. Apalagi setelah mengetahui tidak bisa mendengar, semakin merasakan bahwa dirinya hanya akan menyusahkan dan membuat malu orang tua. Saat kekecewaan itu datang, sempat terlintas dalam benak Saya untuk mengakhiri hidupku dengan meminum cairan racun serangga . Tetapi pada saat itu juga ada suatu perasaan takut, nanti kalau aku mati mau kemana?
Keluarga Saya sebelumnya belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Papa dan mama dulu beragama Buddha. Mereka suka membawa Saya ke orang pintar. Saya sering dikasih air minum yang sudah disembahyangi dan dilaruti kertas jimat yang dibakar untuk diminum. Karena saat itu Saya katanya suka kesambet (diganggu roh jahat). Saya dulu banyak diajak teman ke gereja, dan berpindah-pindah gereja. Tapi setiap kali ke gereja dan pulang ke rumah hati tetap rasa kosong. Suatu kali kakakku ajak aku ke gereja a****. Dan di sana baru mulai melayani Tuna Rungu. Di Gereja A****** juga ada ibadah untuk Tuna Rungu, dan juga ada penerjemahnya. Sejak saat itu Saya mulai ada kerinduan untuk ajak mama juga ke gereja, tapi mama menolak. Mama katanya mau ke gereja kalau Saya bisa sembuh, telinganya bisa mendengar dan akan masuk Kristen.
Saya pernah meminta mujizat untuk sembuh, sampai lelah rasanya minta kesembuhan. Tapi Tuhan tidak juga memberikan kesembuhan. Saya pernah datang ke KKR kesembuhan, tapi ngak tidak sembu-sembuh juga. Sampai akhirnya Saya melihat kebenaran mujizat Tuhan, yaitu bukan masalah kesembuhan fisik, tapi kesembuhan jiwanya itulah mujizat yang paling besar dalam hidup Saya . Cara Tuhan sungguh di luar akal manusia, Tuhan memakai cara berbeda untuk membawa mama datang kepada-Nya. Tidak dengan cara perbuatan spektakuler kesembuhan dirinya, namun, mama akhirnya mau ke gereja karena melihat sebuah perubahan dalam diri Saya . Dan itu yang membuat mama tertarik untuk mau tahu apa yang bisa membuat Saya bisa menjadi pribadi yang bersukacita. Karena dulu sebelum Saya kenal Tuhan Yesus, Saya seperti orang Stress yang sukanya bengong. Akhirnya, perubahan dalam diri Saya itulah yang membuat mama mau jadi Kristen.
Tidak lama setelah mama bertobat, papa juga bertobat. Mulanya Papa pertama ke gereja secara tidak sengaja, karena diajak oleh temannya. Temannya saat itu mengundang papa ke acara ulang tahun, tidak tahunya papa di ajak ke gereja . Dan akhirnya papa ketemu kakak, mama dan Saya disana . Akhirnya melalui peristiwa itu, Tuhan terus proses papa, sehingga papa akhirnya bisa terima Yesus Kristus sebagai Tuhan. Bagi Saya , saat aku telah mengenal Tuhan Yesus, aku melihat bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya, Tuhan tidak pernah salah dan berlaku kejam. Justru aku melihat bahwa dari semua masalah yang kelihatannya sangat menyakitkan, aku bisa melihat bahwa Allah memakai semuanya itu untuk suatu kehidupan yang begitu baik dalam keluarga mereka. Sekarang Saya senang bahwa kondisi fisiknya ini, justru bisa Tuhan pakai untuk jadi berkat bagi temannya yang normal, untuk memberikan semangat dalam menghadapi kehidupan mereka.
Pernah suatu kali Saya mengalami suatu masa sulit, gelisah, khawatir karena toko papa akan digusur. Padahal papa baru saja dibaptis. Sempat kepikiran papa akan mundur imannya karena pencobaan ini pada saat papa baru menerima Tuhan Yesus. Karena khawatir papa akan berfikir setelah terima Tuhan Yesus, masalah malah datang. Tapi Saya terus mendoakan permasalahan ini, sampai akhirnya Tuhan buka jalan dan sediakan yang terbaik. Melalui peristiwa itu, justru Saya melihat bahwa Tuhan membongkar siasat iblis yang selama ini memperalat papa untuk memakai jimat2x dari orang pintar. Karena tokonya dibongkar itulah akhirnya ketahuan papa ada simpan jimat, dan akhirnya jimat itu dibuang. Saya melihat sekali lagi bahwa peristiwa yang tidak menyenangkan sekalipun bisa dipakai Tuhan untuk membongkar segala sesuatu yang jahat. Dan Saya sekarang mau belajar melihat segala sesuatu melalui mata iman.
Sementara ini Saya tidak bisa mengikuti ibadah di Komisi Tuna Rungu lagi, karena harus temani suami, anak, dan papa mama ke gerejanya. Aku rindu untuk bisa kembali bersama-sama menikmati ibadah dalam komunitas Tuna Rungu di GKI Pinangsia. Namun karena kesulitan dalam hal kendaraan transportasi untuk mencapai jarak yang jauh, dari daerah rumahnya di daerah Ciputat, menuju GKI Pinangsia, di daerah Kota. Bagi Saya , komunitas Tuna Rungu ini merupakan sebuah wadah yang sangat baik yang Tuhan sediakan bagi anak-anak Tuna Rungu, untuk semakin mengenal dan bertumbuh di dalam Tuhan Yesus Kristus. Komunitas ini memang tidak sempurna, ada kelemahan-kelemahan yang juga harus diperbaiki dan ditingkatkan. Tetapi baginya, komunitas inilah yang telah membantu suamiku dan Saya bisa mengenal dan menerima Tuhan Yesus Kristus. Komunitas inilah yang turut membentuk suamiku untuk bisa menjadi seorang Kristen yang baik. Semoga ke depan, Komisi Tuna Rungu akan terus dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus, untuk kemuliaan-Nya. Untuk saat ini, Saya lebih sering menemani sang anak mengikuti kelas sekolah minggu, sampai anak ini bisa merasakan nyaman dan bisa untuk ditinggal sendiri. Maka saya mengajak rekan rekan tuna runggu yg belum memiliki komunitas, mari bergabung bersama kami